Pembina Produktif dan Inspiratif
Pembina Produktif dan Inspiratif
Setiap orang
ingin menjadi produktif. Produktif berarti mampu menghasilkan, mendatangkan
manfaat, menguntungkan.[1] Seorang
pembina yang produktif berarti pembina yang mampu menghasilkan peserta didik
yang memiliki kepribadian
Islami, sebagaimana nama programnya Bina Pribadi Islami. Siswa yang berkepribadian Islami memiliki
ciri yang khas yaitu (1) memiliki aqidah yang lurus, (2) melakukan ibadah yang
benar, (3) berkepribadian matang dan berakhlak mulia, (4) menjadi pribadi yang
bersungguh-sungguh, disiplin dan mampu menahan nafsunya, (5) memiliki kemampuan
membaca, menghafal dan memahami Al-Qur’an dengan baik, (6) memiliki wawasan
yang luas, dan (7) memiliki keterampilan hidup.[2] Seorang Pembina yang produktif juga mampu mendatangkan
manfaat, menguntungkan. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling
bermanfaat bagi manusia (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh
al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no: 3289).[3]
Upaya yang dilakukan agar seseorang menjadi pembina yang produktif dan inspiratif, salah satunya yaitu
memberikan pemahaman tentang keutamaan
menjadi seorang Pembina. Adapun diantara keutamaannya adalah:
Pertama, menjadi pembina berarti menjadi Generasi Rabbani Qur’ani. Seorang Pembina adalah seorang pembelajar pada saat mengajarkan. Menambah ilmu saat menyampaikan, karena ia akan mengingat dan bertambah ingat atas ilmu yang disampaikannya. Allah berfirman dalam surat Ali Imron ayat ke tujuh puluh sembilan, yaitu Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya. Hal ini juga yang menjadikan seorang Pembina merasakan kebahagiaan, karena inilah pekerjaan mulia yang memuliakannya. Berkaitan dengan hal tersebut, Allah berfirman dalam surat al-Mujaadilah ayat ke sebelas, yaitu niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.[4]
Kedua, menjadi pembina berarti menerima aliran pahala yang
terus menerus meski sudah meninggal dunia. Dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, bahwasanya Rasulullah bersabda
barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, yakni kebenaran, maka baginya adalah
pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya, tidak dikurangi
sedikitpun dari pahala mereka itu.[5]
Upaya lain yang dilakukan agar seseorang menjadi pembina yang produktif dan inspiratif adalah memberikan pemahaman
tentang peran-perannya sebagai Pembina, yaitu (a) Pembina sebagai syaikh dalam asupan spiritual yang menggugah dan
menginspirasi. Ia membangun kekuatan ruhiyah dengan ibadah. (b)
Pembina sebagai guru yang mampu menghadirkan wawasan baru untuk
maju atau menarasikan gagasan dengan cara pandang keilmuan. (c) Pembina sebagai sosok ayah yang menggugah dengan cara melakukan pendampingan
siswa dalam melakukan ibadah. (d) Pembina sebagai sosok komandan yang mampu menggugah dan menggerakan siswanya untuk
melakukan amalan terbaik dalam hidupnya. Sehingga siswa memiliki keteraturan
dan kedisiplinan dalam melaksanakan ibadah kepada-Nya.
[1] https://kbbi.web.id/produktif, diakses pada hari Senin, 21 September 2020.
[2] Dokumen Petunjuk Pelaksanaan Program
Bina Pribadi Islami, 10 November 2019.
[3] https://muslimah.or.id/6435-pribadi-yang-bermanfaat.html, diakses pada hari Senin, 21 September 2020.
[4] Solikhin Abu Izzudin, Super Murabbi
(Yogyakarta: Pro-U Media, 2013), h. 57.
[5] http://carihadis.com/Riyadhus_Shalihin/241, diakses pada hari Jum’at, 21 September 2020.
[6] Solikhin Abu Izzudin, Super Murabbi, h. 72-73.